GP2 ENGINE......GP2......AAARRGH!
![]() |
|
![]() |
Artikel ini membahas tentang Atlit |
Mungkin karena penulisnya kebanyakan nonton sepak bola atau terlalu mengidolakan Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, Eden Hazard, dll sampai-sampai muka dirinya digambar lambang klub kesukaannya. | |
Mohon berlari dengan telanjang di jalan sambil berteriak "Hidup Persib!", "Glory,M.U!", "Hala Madrid", dsb. atau jarah rumah warga setelah membaca artikel ini. |
![]() |
ARTIKEL INI MERUPAKAN ARTIKEL YANG DISUKAI OLEH ABDUL QAYYUM AHMAD |
Abdul Qayyum Ahmad telah menyatakan, bahwa Fernando Alonso, adalah artikel kesukaannya. | |
Yang bisa anda lakukan untuk artikel ini adalah: pergilah ke Nova Iguaçu untuk bertemu dengan Melody JKT48. |
Whops! Mungkin anda mencari Fernando Torres atau Xabi Alonso?
Fernando Alonso Diaz atau Ferang Dodol Al Onsu Diasah adalah mantan pembalap Formula Satu asal Spanyol. Alonso dikenal sebagai sosok revolusioner dan dinamis. Namanya dijadikan sebagai sebuah kota di Syariefola yang bernama Presidente Alonso. Fernando Alonso sering mendapat penghormatan dan dipuja banyak orang di sebagian besar negara di Region Q, atas jasa-jasanya selama berkarier di Formula Satu.
Biografi[sunting]
Fernando Alonso lahir pada 29 Juli 1481 SM (Sebelum Menghancurkan) di Opie Do, Asturias Astuti Rias, Spanyol.
Masa Pra-Formula 1[sunting]
Sebelum menjadi pembalap Formula Satu, Alonso menjadi salah satu talent dari agen artis milik Tukul Arwana yang bernama "Empat Mata Agency", bersama pembalap F1 lainnya, Robert Kubica dan Mark Webber. Selama bergabung di Empat Mata Agency, Alonso pernah membintangi lima sinetron, salah satunya sinetron yang dimainkan oleh Kimi Raikkonen sebagai peran utamanya. Selain itu, Alonso juga pernah membintangi beberapa film layar lebar, iklan, dan lain-lain. Sampai akhirnya tim Formula 1 Minardi tertarik merekrut Alonso sebagai pembalap di tim itu.
Minardi[sunting]
Alonso direkrut Minardi setelah ia memiliki bakat yang luar biasa selama berkarier sebagai artis dibawah naungan Empat Mata Agency. Alonso diduetkan dengan Tarso Marques, seorang pembalap Brasil yang pernah menjadi tarzan dan bersaudara dengan Marc Marquez. Namun setelah Tarso Marques dipecat dan digantikan pembalap Malaysia Alex Yoong karena alasan komersial, Alonso khawatir popularitasnya meredup setelah masuknya Alex Yoong yang didukung banyak pihak seperti Pemerintah Malaysia, Roy Suryo, dan Vidi Aldiano beserta antek-anteknya. Alonso kabur ke Minardi setelah kalah populer dengan Alex Yoong dan pindah ke Renault sebagai tukang cuci.
Renault[sunting]
Alonso memutuskan kabur ke Renault setelah kalah populer dari Alex Yoong di Minardi. Alonso memulai kariernya di Renault sebagai tukang cuci dimana Jarno Trulli dan Jenson Button menjadi pembalap utama di Renault. Di samping pekerjaan sebagai tukang cuci, Alonso dikontrak setahun sebagai talent dari agen artis milik Rhoma Irama, Terlalu Entertainment. Di Terlalu Entertainment, Alonso mendapat beberapa kesempatan menjadi bintang tamu di beberapa sinetron dan sitkom, termasuk sitkom yang dibintangi Jean Alesi. Setahun kemudian, Alonso menjadi pembalap utama di Renault, menggantikan Jenson Button yang pindah ke British American Racing. Setelah berabad-abad bertahun-tahun, Alonso sukses meraih gelar juara dunia Formula 1 yang pertama kali, serta sanggup mengalahkan "Sang Raja Balap" Michael Schumacher "Schumi" bin Rhoma Irama di tahun itu. Menariknya Schumi adalah talent tetap dari Terlalu Entertainment. Setahun kemudian, Alonso mendapat persaingan sengit dengan Schumi dalam perebutan gelar juara dunia, sampai akhirnya Alonso kembali mengalahkan Schumi dan berhak meraih gelar juara dunia yang kedua kalinya, di tahun yang sama Schumi memutuskan pensiun sebagai pembalap Formula 1 dan memilih fokus menjadi pemimpin aliran Schumiteisme. Kemudian Alonso pindah ke McLaren.
McLaren[sunting]
Alonso pindah ke McLaren pada tahun 2007 setelah ia berhasil menjadi juara dunia kedua kalinya. Ia bergabung dengan juara dunia masa depan (pada saat itu...), Lewis Hamilton. Sayangnya, Alonso tidak begitu puas dengan performa McLarennya karena Ron Dennis lebih memedulikan Hamilton, sehingga ia pindah ke Renault setahun kemudian.
Kembali ke Renault[sunting]
Kecewa dengan McLaren, Alonso balik ke Renault untuk musim 2008. Sayangnya, performanya malah makin terpuruk karena Flavio Briattore terlalu sibuk main cewek ngotak-ngatik peraturan, sehingga mobil Renaultnya tidak begitu bagus untuk musim 2008. Tahun berikutnya, karena kecewa lagi, ia memutuskan untuk pindah ke Ferrari pada musim 2010.
Ferrari[sunting]
Alonso pindah ke Ferrari pada musim 2010. Pada masanya di Ferrari, prestasinya bisa dibilang jauh lebih baik daripada masanya di Renault pada 2007-2008. Namun, ia belum bisa juara dunia karena Ferrari sudah mulai membuat mobil jalanan mereka yang bagus-bagus (contoh: 458), sehingga mereka kurang orang untuk membuat mobil F1 yang cukup kompetitif untuk menjuarai musim F1. Ia nyaris menjadi juara dunia pada 2013, kalah sedikit dari Sebastian Vettel.
Kembali ke McLaren[sunting]
Ketika kontrak bersama Ferrari putus, Alonso memutuskan untuk pindah ke McLaren. Sayangnya, ini merupakan bencana terbesar baginya akibat mesin GP2 Honda malah ditaruh di mobilnya, sehingga ia selalu mengeluh tentang semua performa. Dan ketika Renault akhirnya mengganti McLaren sebagai penyuplai mesin pada 2017, mobilnya malah bikin lebih lambat, dan hasilnya sama parahnya dengan mesin Honda. Akibat kekecewaan tersebut, Alonso memutuskan untuk pensiun pada tahun 2019.
Karier Pasca-Formula 1[sunting]
Setelah pensiun F1, ia menjadi pembalap WEC untuk Toyota dikategori LMP1. Ia berhasil menjadi juara satu di sirkuit Le Mans.